KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 2.1
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan murid, dimana guru berusaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
1.
Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang
didefinisikan secara jelas. Bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran,
namun juga murid-muridnya.
2.
Bagaimana guru menanggapi atau merespon
kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana guru akan menyesuaikan rencana
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah
ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan
serta penilaian yang berbeda.
3.
Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar
yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan
belajar yang tinggi. Bagaimana guru memastikan setiap murid di kelasnya tahu
bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang proses belajar mereka.
4.
Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru
menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas,
namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun murid melakukan kegiatan yang
mungkin berbeda-beda, namun kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
5.
Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru menggunakan
informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan,
untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid
mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan, dan
kemudian menyesuaikan rencana dan proses pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran
berdiferensiasi harus diawali dengan menganalisis kebutuhan murid. Hal ini
dapat dilakukan dengan memperhatikan dengan saksama hasil penilaian formatif,
perilaku murid, refleksi murid, dan terbiasa mendengarkan dengan baik murid-muridnya,
serta membuat catatan tentang profil murid. Kegiatan ini akan membantu guru untuk
merencang proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid-muridnya.
Kebutuhan belajar murid dapat dilihat berdasarkan aspek yaitu: kesiapan belajar, minat murid, dan profil belajar murid.
1.
Kesiapan belajar (readiness) adalah
kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Sebuah
tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar
dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan
belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai
materi atau keterampilan baru tersebut.
2.
Minat merupakan suatu keadaan mental yang
menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang
menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat adalah salah satu motivator
penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran.
Siswa memiliki minat yang beragam seperti olahraga, sastra, seni, sains,
teknologi, sejarah, Matematika, dan lainnya.
3.
Profil Belajar mengacu pada cara-cara
bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Tujuan dari memperhatikan
kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan
kesempatan kepada murid untuk belajar secara alami dan efisien. Profil belajar
dapat dilihat dari tiga faktor yaitu: preferensi terhadap lingkungan belajar, pengaruh
Budaya, dan gaya belajar.
Pembelajaran berdiferensiasi
bukanlah mengajar dengan banyak cara atau sebanyak jumlah murid di kelas. Bukan
pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih
cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan
berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang
kurang dengan yang kurang. Pengelompokkan anak tetap dilakukan secara heterogen
agar anak dapat saling melengkapi di dalam kelompok.
Pembelajaran berdiferensiasi meruapakan
pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak. Hal ini sejalan
dengan konsep menghamba pada anak yang terdapat pada Modul 1.1. Maksudnya
disini adalah memberikan sesuatu yang memang dibutuhkan oleh anak serta
menciptakan pembelajaran yang berkualitas demi kepentingan anak. Selain itu, melaksanakan
pembelajaran berdiferensiasi juga sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak
pada Modul 1.2. Dimana terdapat nilai berpihak pada murid, pembelajaran
berdiferensiasi sangat menunjukkan keberpihakkan terhadap murid dengan memperhatikan
kebutuhan murid dan bagaimana cara meresponnya dengan tepat. Dengan adanya
respon yang tepat ini diharapkan bakat dan potensi anak akan berkembang dengan
baik.
0 komentar:
Posting Komentar