Selamat Tinggal Maple

Tak ada pisah dalam harap Tanyalah pada malam yang gelap.

Wajah wajah Kamuflase

Tak terlihat nyatanya Namun ada seribu rupa.

Tema 3 Kegiatanku

Kegiatan pagi, siang, dan malam hari.

Rabu, 16 November 2022

 

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 

OLEH    : MARIYATRI, S.Pd.

CGP ANGKATAN 6 KOTA SAWAHLUNTO 

PROV.SUMATERA BARAT

 

1.        Latar Belakang Kegiatan

Pendidikan adalah usaha menuntun siswa agar dapat berkembang sesuai dengan kodratnya. Agar dapat tumbuh dan berkebang dengan baik, siswa memerlukan lingkungan yang menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak mulia.

Hal ini dapat diciptakan melalui pengembangan budaya positif di sekolah. Budaya positif disekolah adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan,dan kebiasaan-kebia-saan di sekolah yang berpihak pada siswa.

2.      Tujuan Kegiatan

a.       Menumbuhkan budaya positif di lingkungan kelas dan sekolah

b.       Berbagi pemahaman budaya positif kepada rekan sejawat.

3.      Tolak Ukur Kegiatan

a.       Siswa dapat menyusun keyakinan kelas bersama.

b.       Siswa mampu menunjukkan sikap yang sesuai dengan keyakinan kelas.

c.       Terlaksananya kegiatan berbagi dengan rekan sejawat tentang Budaya Positif”.

4.      Linimasa Kegiatan

a.    Mengajukan gagasan kepada kepala sekolah.

b.  Menyusun keyakinan kelas bersama siswa.

c.  Melaksanakan kegiatan berbagai pemahaman Budaya Positif kepada rekan sejawat di sekolah.

d. Melakukan monitoring, langkah segitiga restitusi serta refleksi terhadap pelaksanaan keyakinan kelas.

e.  Memberikan keteladanan kepada siswa dalam penerapan nilai-nilai yang diyakini bersama.

5.      Dukungan yang diperlukan

a.  Dukungan dari kepala sekolah, rekan guru, dan siswa dalam pengembangan budaya positif di sekolah

b. Dukungan dari orang tua dalam pembentukan karakter siswa di rumah.

c. Sarana dan Prasarana yang dapat mendukung pengembangan budaya positif di sekolah.

6.      Hasil Kegiatan

1. Penyusunan Keyakinan Kelas




2. Berbagi pemahaman Tentang Budaya Positif kepada Rekan Sejawat








 

 


Jumat, 04 November 2022

 

KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 2.1

 A.      Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan murid,  dimana guru berusaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. 


Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

1.       Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga murid-muridnya.

2.       Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana guru akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.

3.       Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Bagaimana guru memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang proses belajar mereka.

4.       Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas, namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun murid melakukan kegiatan yang mungkin berbeda-beda, namun kelas tetap dapat berjalan secara efektif.

5.       Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan, dan kemudian menyesuaikan rencana dan proses pembelajaran.

 B.      Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi

Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi harus diawali dengan menganalisis kebutuhan murid. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan dengan saksama hasil penilaian formatif, perilaku murid, refleksi murid, dan terbiasa mendengarkan dengan baik murid-muridnya, serta membuat catatan tentang profil murid. Kegiatan ini akan membantu guru untuk merencang proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid-muridnya.


Kebutuhan belajar murid dapat dilihat berdasarkan aspek yaitu: kesiapan belajar, minat murid, dan profil belajar murid.

1.       Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru tersebut.



2.       Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Siswa memiliki minat yang beragam seperti olahraga, sastra, seni, sains, teknologi, sejarah, Matematika, dan lainnya.



3.       Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Tujuan dari memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara alami dan efisien. Profil belajar dapat dilihat dari tiga faktor yaitu: preferensi terhadap lingkungan belajar, pengaruh Budaya, dan gaya belajar.



Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah mengajar dengan banyak cara atau sebanyak jumlah murid di kelas. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Pengelompokkan anak tetap dilakukan secara heterogen agar anak dapat saling melengkapi di dalam kelompok.

 C.      Kaitan dengan Modul lain di PGP

Pembelajaran berdiferensiasi meruapakan pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak. Hal ini sejalan dengan konsep menghamba pada anak yang terdapat pada Modul 1.1. Maksudnya disini adalah memberikan sesuatu yang memang dibutuhkan oleh anak serta menciptakan pembelajaran yang berkualitas demi kepentingan anak. Selain itu, melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi juga sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak pada Modul 1.2. Dimana terdapat nilai berpihak pada murid, pembelajaran berdiferensiasi sangat menunjukkan keberpihakkan terhadap murid dengan memperhatikan kebutuhan murid dan bagaimana cara meresponnya dengan tepat. Dengan adanya respon yang tepat ini diharapkan bakat dan potensi anak akan berkembang dengan baik.